Saturday, April 26, 2014

Ibu *Alm. Warningsih – Finda Maria N.



Teringat tiga tahun yang lalu.
Pagi yang sangat menikam.
Gedung putih tempat manusia dengan sejuta perih.
Disana terlihat malaikatku terbaring istirahat.
Hanya tersenyum dan tak memandangku.
Puluhan pasang mata terlihat mengembun.
Perih mulai menyelimuti nafasku.
Pelukan erat dengan linang embun.
Terdengar, “Sabar sayang, beliau tersenyum untukmu”
Perlahan-lahan kain putih menutupi wajah cantikmu.
Dan kini bumi mulai menelanmu.
Kenapa mereka setega itu.
Tega menutupimu dengan tanah tak berarti.
“Pak, diberi lubang ya?”
Disana sempit dan gelap.
Bagaimana jika ibuku sulit bernafas.
Ibu, Aku akan sesering mungkin mengunjungimu disana.
Tuhan, temani ibuku disana agar tak kesepian.
For You and Miss U *Alm. Warningsih

No comments:

Post a Comment